Minggu, 09 Desember 2018

Tantangan Baru Dunia Islam

A.    Definisi Ghazwul Fikri
Ghazwul fikri berasal dari kata Ghazwul dan al fikr, artinya adalah “Perang Pemikiran” berdasarkan arti tersebut, Ghazwul Fikri dapat diartikan sebagai upaya atau strategi-strategi yang digunakan oleh musuh –musuh Allah untuk menghancurkan dan melemahkan islam. Upaya yang digunakan oleh musuh Allah ini bertujuan untuk membuat kaum muslimin membenci islam sehingga pada akhirnya islam akan habis tanpa sisa. Selain makna dalam segi bahasa, Ghazwul Fikri juga memiliki artian dalam segi istilah yang berarti penyerangan terhadap umat islam dengan berbagai metode dan cara, penyerangan umat islam ini pada akhirnya terkontaminasi dan teracuni dengan hal-hal yang tidak islami, sehingga perlahan-lahan kaum muslimin  akan kehilangn moralitas keislamannya karena tercampur aduk dengan budaya yang bertentangan dengan ajaran islam.

B.     Latar Belakang Timbulnya Ghazwul Fikri

Makhluk yang pertama kali melakukan tindakan Ghazwul Fikri adalah Iblis laknatullah kepada nabi kita, yaitu Nabi Adam a.s. Hal ini dapat kita lihat dalam firman Allah pada surat al-Araaf :20 bahwasanya Allah berfirman. “Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak hidup abadi” (Q.S Al-Araaf: 20). Pada aayt ini dijelaskan bahwa Nabi Adama.s telah tertipu daya oleh segala upaya dan strategi iblis dalam membujuk dan merayu nabi Adama.s. Dia memutarbalikkan fakta yang ada sehingga menutup kebebnaran dari ayat ini. Pada akhirnya nabi Adam dan istrinya terperdaya dengan bujuk rayu licin yang dibuat iblis. Dan begitupun pada masa kini para pengikut iblis selalu berusaha mebuat informasi yang salah dan tidak benar dengan metode dan strategi hebta sehingga banyak kaum muslimin  yang terperdaya.
C.     Golongan-golongan Ghazwul Fikri
Paling tidak, ada 'empat' hal yang termasuk dalam program al ghazwul-fikri.
1.       Tasykik yakni gerakan yang berupaya menciptakan keraguan dan pendangkalan akidah kaum Muslimin terhadap agamanya. Misalnya. dengan terus-menerus menyerang (melecehkan)Al-Our'an dan Hadits, melecehkan Nabi Muhammad Saw atau mengkampanyekan bahwa hukum lslam tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Sebagaimana pula yang dilakukan oleh Syiah Bukan lslam yang menyatakan bahwa Al-Qur’an sudah tidak suci lagi, pemyataan ini sama artinya bahwa Syiah telah melecehkan Allah dan Rasul-Nya.
2.      Taswih yakni geakan yang berupaya menghilangkan kebanggaan kaum Muslimin terhadap agamanya.- Caranya, dengan memberikan gambaran lslam secara buruk sehingga timbul rasa rendah diri di kalangan ummat lslam. Di sini, mereka melakukan pencintraan negatif tentang agama dan ummat lslam lewat media massa,sehingga lslam terkesan menyeramkan, kejam, sadis, radikal dan lain sebagainya. Sehingga tidak sedikit para peceramah yang takut menyampaikan tema aqidah dan jihad.
3.      Tadzwib yakni pelarutan budaya dan pemikiran. Disini, kaum kuffar dan munafiqin melakukan pencampuran antara haq dan batil, antara ajaran lslam dan Kafir Sehingga ummat lslam yang awam kebingungan mendapatkan pedoman hidupnya. Padahal,. diturunkannya Al Qur'an berfungi untuk membedakan antara haq dan batil.
4.       Taghrib  yakni "pembaratan” , dunia lslam, mendorong ummat lslam agar menerima pemikiran dan budaya Barat, seperti Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme, Nasionalisme dan lain sebagainya. Sehingga muncul pemikiran dan pemahaman sesat bahwa semua agama itu benar.
Pada dasarnya  empat hal tersebut di atas, dirasakan atau tidak, kini telah banyak mempengaruhi ucap, sikap dan perilaku kaum Muslimin dalam meniti kehidupannya. Tidak sedikit, di antara saudara seiman kita yang terperdaya oleh program ini, mereka merasa bangga atas kesesatannya. Kini, di hadapan kita terbentang banyak tantangan. Tidak sedikit muncul berbagai macam aliran pemikiran, paham dan gerakan dari kaum munafiqin yangberupaya keras meracuni jiwa tauhid kitia. Bahkan lebih dari itu, kaum kafirin dan munaliqin saling bahu-membahu melakukan aksi pemurtadan dengan berbagai macam cara dari mulai cara yang paling halus dengan iming-iming dan "dalih" bantuan sosial kemanusiaan. Memaksa banyak ummat lslam dengan cara kasar, brutal disertai penganiayaan untuk meninggalkan agama lslam. "Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian, jika mereka mampu.." (Al Baqarah, 2 : 21 7).
Karena adanya Ghazwul Fikri ini pula islam kemudian terbagi menjadi empat kelompok :
a.       Fundamentalis : Yaitu golongan masyarakat islam yang menolak demokrasi serta kebudayaan barat kontemporer, serta menginginkan formalisasi penerapan syariat islam.
b.      Tradisionalis    : Yaitu golongan masyarakat islam yang konservatif dan mencurigai adanya modernitas inovasi dan perubahan. Mereka berpegang teguh terhadap substansi ajarfan islam tanpa mau mengikuti perkembangan zaman.
c.       Meodernis       : Yaitu golongan masyarakat islam yang menginginkan islam berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Golongan modernis ini bertentangan sekali dengan tradisionalis.
d.      Sekularis          : Terakhir adalah golongan masyarakat islam sekular yang menganggap bahwa islam merupakan sebuah agama dan agama harusnya dipisahkan dengan urusan negara. Karena bagi kaum sekular agama  merupakan urusan pribadi yang tidak boleh disangkut pautkan dengan sistem pemerintahan.
Seiring dengan itu, gerakan sekularisme berskala global pun sedang berupaya keras menqenyahkan syariat lslam dari kehidupan ummat lslam. Penguasa negara-negara kapitalis yang notabene kaum Zionis, rela mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menjerumuskan kaum Muslimin ke dalam jurang sekularisme yang mereka tawarkan. Allah SWT berlirman: 'Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai"(At Taubah,9:32) Saat ini pula, kaum kuffar tak henti-hentinya memunculkan isu terorisme, sebagai isu utama - main issue - atau isu sentral central issue. Sasaran kampanye antiterorisme itu sebenarnya sangat mudah dipahami oleh kita, sasarannya tiada lain adalah kekuatan lslam.
Zionis dan antek-anteknya berupaya secara sistematis untuk menempatkan lslam dan ummatnya agar dipandang sebagai ancaman yang sangat menakutkan. Semakin jelas kiranya, pada era global sekarang ini, medan perang utama lslam adalah kaum kafirin dan munafiqin adalah ghazwul fikri, selain medan perang konyensional seperti yang teradi di Afghanistan, Palestina, Kashmir, dan lain-lain. Senjata utama kemenangan dalam perang pemikiran ini adalah 'media massa", yang terbukti sangat efektif mempengaruhi pola pikir, pemahaman, dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, pihak yang lemah dalam bidang penguasaan "media massa" akan menjadi pihak yang kalah perang. Ringkasnya, siapa yang menguasai media, dialah yang akan menguasai dunia, karena "The new source of power is information in the hand of many", sumber utama kekuasaan yang baru adalah informasi yang menyebar kepada banyak orang (opini publik). Opini yang terus-menerus melalui media massa.
 Adapun sarana paling efektif Ghazwul fiki (perang pemikiran) yang dibarengi dengan ghazwuts tsaqofi (perang kebudayaan) adalah 'media massa'termasuk di antaranya radio, televisi, surat kabar, tabloid, majalah, buku, buletin, selebaran dan Iain sebagainya. Dalam dunia komunikasi ada istilah populer, "siapa yang menguasai informasi, dialah penguasa dunia". Memang telah menjadi pendapat umum bahwa siapa yang menguasai informasi, dialah penguasa masa depan, bahwa sumber kekuatan baru masyarakat bukanlah uang di tangan segelintir orang, melainkan informasi di tangan banyak orang. Kaum Zionis Yahudi memang tak pemah menyia-nyiakan kesempatan. Mereka dengan sangat lincah menguasai sarana "media massa" dalam 'perang pemikiran dan perang kebudayaan' yang serba canggih itu sekaligus merekrut menjadi pemiliknya
Peran media massa dalam meracuni opini public memang luar biasa. KArena dengan mudahnya para pengguna media massa khususnya internet akan mengonsumsi berita dan issue secara mentah yang belum di cari kebenaran dari berita tersebut. PAda dasarnya berita tersebut banyak yang meojokkan hakikat dan kebenaran umat islam, bahkan seringkali berita yng kita konsumsi adlah berita yang telah dihilangkan kebenarannya agar menarik minat pembaca.
Seperti hal-nya dalam firman Allah  "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" (Al Hujuraat,49:6).
Dengan demikian turunnya ayat tersebut dapat kita artikan bahwa kaum muslimin haruslah berhati-hati dalam menerima bertita dan informasi. Sebab informasi sangat menentukan pola pemikiran kita dan bagaimana cara kita mengambil keputusan. Maka jika muncul sebuah informasi dari orang yang kita ragukan dan biografi kehidupannya berlatar belakang yang tidak sesuai dengan ajaran islam maka kita sebagai kaum muslimin di haruskan memeriksa secara mendetail terlebih dahulu.
Musuh-musuh islam saat ini sudah merajalela baik itu dalam media cetak seperti surat kabar, koran harian, majalah dan segala hal yang berhubungan dengan pers. Lalu media elektronik seperti siaran radio, siaran tv dan tayangan online melalui internet. Karena musuh islam telah merajalela maka seharusnya kaum muslimin tidak tinggal diam saja karena kita dihadapkan pada permaslahan dan perang yang cukup pelik. Perang menggunakan logika dan strategi halus. Maka dari itu kita harus turut serta dalam turun ke media massa dan meguasai media massa juga agar kita dapat melakukan pembelaan dan pembatahan terhadpa tuduhan miring yang ditujukan kepada islam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengalaman Magang di CNN Indonesia Jawa Barat

       Halo, aku Ai Siti Rahayu mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang mendapatkan kesempatan magang selama 2 bulan di CNN In...